My First Step

 Aku adalah seseorang yang khawatir tentang masa depanku ;

Aku menulis ini pada hari Jum'at tanggal 13 Agustus 2021. Untuk pertama kalinya aku mencoba membuat tulisan di sini, di bawah langit mendung, suara santriwati terdengar senang dan semangat karena mengikuti acara debat bahasa Indonesia di Pondok Pesantren Modern Darul Istiqamah Putri. 

Seketika aku teringat hari-hari di masa lalu. Kenangan-kenangan sedih dalam ingatan; hati yang tidak tenang; pikiran yang tak berhenti berkecamuk, bertanya dan meragu.

Akan jadi apa aku setelah keluar dari Pondok Pesantren Modern Darul Istiqamah Putri ini?

Aku tidak tahu mau jadi apa?

Aku selalu saja dibandingkan

Aku tidak mau seperti ini terus

Hari ini, masih dengan pikiran diatas yang terus menghantuiku. Lantunan ayat suci Al-Qur'an yang terdengar dari speaker mushalla. Dan aku ada di kamar La Tansa, bersama dengan teman-teman pengabdian yang beberapa tahun jauh lebih muda dariku; Rizki Amilia, Arifa Munawarah, Nur Inayah Mukarramah, Nur Izzati Rahmah, Nor Sa'adah, Fauziah Amanah, Miftahul Mardhiyah, & Raudhah adalah teman sekamarku. 

2 Tahun yang lalu kamar ku di Diwan Idaroh yang umurnya tidak jauh berbeda dariku; Ukhti. Sarminah, Ukhti. Masrukiah, Ukhti. Maria Ulfah, Ukhti Noviea Herliani, Ukhti. Aulya Basory, & Mawaddaturrahmah. Untuk pertama kalinya aku di pindah ke kamar yang baru bersama teman pengabdian yang lebih tua dari aku. 1 tahun berlalu, Ukhti. Masrukiah & Ukhti. Maria Ulfah keluar dari pondok untuk melanjutkan kehidupannya di luar berkumpul dengan orang tua & keluarga. Dan aku masih bertahan di pondok ini, bertahan & berharap semoga tahun selanjutnya akan lebih baik lagi.

Tahun 2020, tahun dimana virus corona telah masuk ke seluruh daerah Indonesia. Lockdown diterapkan ke semua provinsi tak terkecuali kalimantan selatan. Kantor, Sekolah, Mall, Toko, bahkan warung kecil terkena dampak wabah virus corona sehinggan terpaksa tutup guna memutus rantai penyebaran covid-19. Walaupun covid-19 belum selesai, pimpinan Pondok Pesantren Modern Darul Istiqamah Putri memberitahukan tidak ada libur pondok.  Jadi aku, Ukhti Sarminah, Ukhti Noviea Herliani, Ukhti. Siti Rahmah, Ukhti. Aulya Basory, Ukhti. Linda Arliani, & Mawaddaturrahmah tetap berjuang melayani santriwati di diwan idharah. Akan tetapi, tahun 2021 Ukhti Sarminah, Ukhti. Siti Rahmah, Ukhti. Aulya Basory, & Ukhti. Linda Arliani memutuskan keluar dari pondok. Aku merasa dihantam dengan hantaman yang keras. Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku mengikuti mereka keluar dari pondok? Tapi, kalau aku keluar apa yang harus aku lakukan? Aku hanyalah mahasiswi semester 6 yang masih berjuang untuk kuliah dan belajar. Bagaimana kehidupanku setelah mereka tidak ada? Siapa yang bisa aku ajak untuk bertukar pikiran ketika ada masalah menimpaku? Banyak pertanyaan muncul ke dalam benakku. Tapi aku tetap berharap semoga aku diberi kekuatan oleh Allah agar aku bisa bertahan menjadi orang yang bermanfaat di pondok ini. Akhirnya, aku memutuskan untuk keluar dari pondok tahun depan, karna orang-orang yang sekarang tidak seperti orang-orang sebelumnya, dan itu mempengaruhiku.  

Tanggal 4 Agustus 2021, aku dikejutkan dengan pemberitahuan di grup WA bahwa aku harus pindah ke kamar La Tansa. Sedih. Tapi mau bagaimana lagi, katanya agar bagian Bahasa bisa fokus. Kecewa. Aku harus cepat keluar dari diwan idharah. Agar kesedihan tidak berlarut terlalu lama dalam hatiku. Ya Allah tabahkan lah hamba.

Alhamdulillah, sudah 1 minggu aku di kamar La Tansa, hati mulai tenang, walaupun masih ada rasa kesedihan aku mencoba bertahan.

Karena itulah aku menulis ini. Aku telah melalui hari-hari kelam itu, dan aku ingin mencari teman bicara melalui blog ini.

-Sanazhen-


Komentar